Indonesia Bicara

Indonesia Bicara

Kamis, 22 Desember 2011

An Articel to Our Nation, Indonesia

Krisis moral di Indonesia berdampak negatif pada perkembangan psikis generasi muda saat ini dan mendatang.


Gencar-gencarnya budaya barat masuk ke Indonesia menyebabkan nilai-nilai Pancasila luntur di kalangan pemuda-pemudi Indonesia. 


Terkikisnya nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan itu terbukti para pemuda mulai enggan menikmati kesenian dalam negeri, sampai-sampai budaya bangsa ini mulai diadaptasi dan dipelihara negara lain. 


Naiknya angka kenakalan remaja di beberapa daerah, khususnya DKI. Jakarta dan kota metropolitan lainnya juga menjadi bukti betapa lemahnya mental pemuda Indonesia. 


Kejadian ini sangat merugikan banyak pihak utamanya orang tua.


Selain persoalan di atas, kurangnya upaya regulasi dan represif dari pemerintah juga menjadi faktor budaya global negatif mudah meracuni anak bangsa. 


Pemerintah sendiri juga telah mempunyai 36 pos departemen/kementerian yang berwenang menangani masalah yang kompleks ini namun semuanya hanya bisa mengatur dan berakhir tanpa implementasi yang jelas sehingga payung hukum seolah belum bisa menangani minimnya wawasan kebangsaan dan jiwa Pancasila pada diri generasi muda saat ini.


Hal ini juga telah terjadi di beberapa daerah. 


Contoh dari telah hilangnya jiwa kebangsaan adalah kurangnya sarana prasarana dalam pengembangan daerah tertinggal ddan pulau terluar di Indonesia. 


Seperti di daerah Tarakan, Kalimantan Timur, disana memang betul jika para pemudanya masih tetap gigih dalam mempertahankan nasionalismenya terhadap bangsa dan negara tetapi Pemerintah RI belum berupaya penuh dalam menjaga kedaulatan bangsanya dibidang sosial-kemasyarakatan, budaya, dan ekonomi. 


Demikian juga seperti yang telah terjadi di kepulauan Natuna, daerah perbatasan Papua Timur dan pulau-pulau terluar daerah Sulut dan Gorontalo. 


Alangkah bangganya seluruh masyarakat Indonesia bila pembanguna tersebut bisa merata utamanya pengembangan kemajuan di kawasan timur Indonesia,


Sungguh Kita Akan Menjadi Bangsa Yang Benar-Benar Merdeka!!!!!!!!

Kongres Basa Jawa V

TELAH BERLALU KONGRES BASA JAWA V

KOBARKAN SEMANGAT BUDAYA BANGSA
KIBARKAN PANJI-PANJI BUDAYA
DALAM WARISAN LUHUR, BAHASA DAN SASTRA JAWA

kbj5.com

Wusana Priyayi























Gelar yang dipakai di Kasunanan Surakarta antara lain:
Susuhunan Prabu Sri Paku Buwana Senapati ing Alaga Ngabdulrahman Sayidin Panatagama Kaping ... (SISKS)
§ Permaisuri Susuhunan Pakubuwana: Gusti Kanjeng Ratu (GKR), dengan urutan:
1 Ratu Kilen (Ratu Barat)
2 Ratu Wetan (Ratu Timur)
§ Selir Susuhunan Pakubuwana: Kanjeng Bendara Raden Ayu (KBRAy), dengan urutan:
3 Bandara Raden Ayu
4 Raden Ayu
5 Raden
6 Mas Ayu
7 Mas Ajeng
8 Mbok Ajeng
§ Pewaris tahta Kasunanan (putra mahkota): Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anum Amangku Negara Sudibya Rajaputra Nalendra ing Mataram.
§ Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri ketika masih muda: Gusti Raden Mas (GRM)

Script News | on the Prompter

Selamat siang pemirsa
Kembali bersama kami dalam Lintas Pakandayu
Selama 3 menit kedepan kami akan menghadirkan informasi aktual seputar Kota Malang
Bersama saya bima krida , inilah lintas pakandayu selengkapnya...

Setelah 3 bulan tertunda, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang menggelar pemilihan Kakang dan Mbakyu
tahun 2010. Acara yang dihelat Sabtu, 13 Nov. 2010 ini berpusat di kampus STIE Malangkucecwara.
Sekitar 176 peserta mengikuti pemilihan tahunan ini. Sebagian besar peserta merupakan mahasiswa universitas 
terkemuka di Kota Malang.

Acara yang dimulai dengan seleksi wawancara tersebut telah menghasilkan 40 besar semifinalis. 
Para semifinalis ini selanjutnya akan diseleksi melalui beberapa tahap untuk menentukan 10 pasang finalis Kakang dan Mbakyu 2010.

Pemerintah berharap dengan terpilihnya 10 pasang finalis Duta Wisata ini, eksistensi budaya dan pariwisata lokal dapat ditingkatkan sehingga Kota Malang ke depan  tidak hanya dipandang sebagai kota transit belaka tetapi mampu mengemban predikat “Paris van Oost Java”, julukan Kota Malang sebagaimana pernah disebut pada masa hindia-belanda dahulu.
Beralih ke berita selanjutnya...

Langkah awal Pemkot Malang dan investor untuk memulai proyek modernisasi pasar blimbing dan dinoyo akan dilaksanakan beberapa hari kedepan. Sebanyak 3900 pedagang kedua pasar harus bersiap-siap direlokasi ke tempat yang baru.

Lokasi sementara pasar blimbing berada di kawasan kelurahan pandanwangi, sementara pasar dinoyo di kawasan merjosari. Menurut Dirut PT karya indah sukses selaku investor pasar blimbing, kegiatan pembangunan akan dimulai pada tanggal 18 nov. 2010. Saat ini, pihak investor tengah menyelesaikan berbagai izin dari dinas terkait. Sesuai rencana pembangunan kedua pasar sementara itu akan rampung selama 4 bulan.

Demikian lintas pakandayu hari ini.
Terima kasih atas kebersamaan anda, Sampai jumpa...
(2’25”)

====== : =======

Sugeng Siang dherek,

Bali maneh karo aku kang bima ing warta basa jawi Lintas Pakandayu

Sawetara 3 menit mangke Lintas Pakandayu badhe mbeber warta saking Kitha Malang

Sumangga kinersa warta dinten niki

Kawis 3 wulan diundur, Dinas Kabudayan lan Pariwisata Kitha Malang kinersa ngawontenaken pamilihan kakang lan mbakyu tahun 2010. Adicara kang ginelar sabtu 13 nov 2010 punika ndapuk papan STIE Malangkucecwara. Udakara 176 peserta sami paring partisipasi ing adicara punika.

Adicara kang dipun kawiti dening seleksi wawancara punika pranyata kasil 40 semifinalis kakang lan mbakyu. Para semifinalis punika badhe dipun udi pangaose kagem ndapuk 10 pasang finalis kakang saha mbakyu 2010.

Pemerintah kajeng dhumateng pamilihan kakang mbakyu 2010 punika, kaluhuran budaya lan pariwisata lokal saged moncer saengga Kitha Malang mangke saged dados destinasi nasional kang utama ing Indonesia.

Cekap semanten lintas pakandayu dinten niki

Aku kang bima nyuwun pamit

Putu ayu, ning kertosono
Pakandayu, pancen sampurno, nedha nerima  

Paras Citra Budaya Nusantara


Senin, 19 Desember 2011

LITL 2012 (Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan 2012)


Progresif : Integralistik Tanpa Pasif

“Progress”, asing memang bagi kita, orang awam, mendengar satu kata ini. Namun tahukah anda, siklus hidup yang kita jalani selama ini semuanya tak lepas dari sebuah progress. Secara sederhana progress dapat dikatakan sebagai sebuah kemajuan. Apabila kita melihat sejenak kilas balik perjalanan hidup kita, kita telah mengalami berbagai macam progress yang  tanpa kita sadari progrees itulah yang mengantarkan kita masuk dalam gerbang kampus perjuangan, kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya sekarang.

Dalam melewati semua progres-progress itu, sikap angkuh dan egois mulai terpupuk dalam jati diri kita sebagai suatu ciri kepribadian.  Dua sikap itu pula yang selalu terlihat lebih menonjol di saat kita hendak meraih mimpi-mimpi yang telah kita rancang manuskripnya. Dua sikap itu pula yang cenderung mengarahkan kita menjadi sosok manusia arogan.

Sebenarnya arogansi bukanlah hal buruk. Namun apakah sebuah arogansi akan membawa ke arah perubahan yang lebih baik? Bagi kita yang menginginkan sebuah revolusi besar, sudah pasti bahwa arogansi merupakan  jalan pintas  termudah yang dapat ditempuh dalam menyebarkan doktrin-doktrin sebuah kelompok dominasi tanpa melihat apa dan siapa yang ada di bawah mereka. Mereka dengan mudah mengatakan “perubahan”, namun mereka pun tak sadar bahwa apa yang mereka  lakukan bukanlah sebuah “kemajuan”. Paradoks dari hal tersebut, arogansi ternyata dapat mengatasi suatu problem dengan progress yang cepat tanpa memandang dampak selanjutnya. Namun bagi kita yang menginginkan sebuah harmonisasi tatanan, mufakatlah yang menjadi pilihan utama. Biarlah sebuah progress mereka nikmati dalam sebuah kerangka integrasi untuk mewujudkan harmonisasi tatanan itu.

Meninjau masalah integrasi, ada banyak komponen makro dalam diri kita sebagai makhluk sosial yang dapat kita gali dan kita berdayakan untuk mewujudkan harmonisasi diri dan bangsa. Seperti “tangguh”. Mungkin semua orang tidak pernah merasa tangguh dalam mengahdapi masalah hidupnya saat ini, namun pernahkah kita sadar seberapa tangguh kita saat ini, karena telah mengalahkan ratusan calon mahasiswa baru yang hendak masuk kampus pahlawan ini.

Komunikatif merupakan hal paling dasar dalam membangun sebuah integralistik ke depannya. Tanpa komunikasi yang baik, maka sebuah lingkaran integrasi akan nampak rapuh dan bisa dikatakan sebuah integrasi pasif. Jadi, komunikasi dapat dikatakan sebagai cikal bakal dalam membangun sebuah visi. Visi merupakan kunci utama membangun peradaban bangsa ini ke depan. Tanpa visi, kita pun juga akan semakin terjebak dalam ranah abu-abu “arogansi”. Dari sikap visioner inilah, kita dapat mengikis semua keberagaman untuk membentuk satu komunitas baru dengan akulturasi yang harmonis. Apabila kita analogikan dalam kehidupan kampus, kita tidak akan melihat seseorang berasal darimana, hitamkah, merahkah, atau hijaukah? Namun yang kita kenal hanya satu, “Birunya ITS”.

Dengan visi yang kuat pula maka rantai-rantai integralistik dapat terbina erat sebagai konektor dalam menggerakan pemuda-pemudi bangsa, mahasiswa Indonesia. Inilah generasi muda bangsa yang memiliki semangat intelektual tinggi,solutif serta inisiatif dalam mengahadpi tantangan global bangsa. Inilah indonesia yang bangga pada para mahasiswanya, karena menjunjung “integrasi” sebagai sebuah cerminan jati diri.

Rabu, 14 Desember 2011

Spirit Baru Menuju 2012




Setelah Lama vakum di dunia blogging,
Akhirnya Mpu kembali juga ke ranah Citizen Jounalist ini

Nantikan progress-progress terbaru Indonesia Bicara di tahun mendatang
Spirit Baru Menuju 2012 dengan mengusung tema :

"1NDONESIA BICARA : Budaya, Citra Bangsa"

Selama Setahun Kedepan, Mpu akan menghadirkan paras citra budaya bangsa ini, sebagai kontribusi Suara Indonesia.

Itulah proker Mpu kedepannya, sekaligus memperingati 3 tahun eksistensi "1ndonesia Bicara"

Salam Indonesia Bicara

ttd.

RB. Bima Krida

Kutipan Pustaka Jurnal Mengenai "Pengolahan Air Minum"

Air merupakan sumber daya alam penting bagi kehidupan manusia. Tidak salah  kalau  ada  yang menyebut  setetes  air  adalah  sumber  kehidupan (Admawirya, 2002). 
Dampak pemanfaatan air di hulu akan menghilangkan peluang di hilir (opportunity value), pencemaran di hulu menimbulkan biaya social di hilir (externality effect), atau sebaliknya pelestarian di hulu akan member manfaat di hilir (Pangesti. 2000). 
Pemerintah  sesuai dengan  pasal 5 Undang-undang No. 7  tahun  2004 tentang Sumberdaya Air bertanggung-jawab untuk menjamin hak setiap warga negara  untuk memperoleh air bagi kebutuhan hidup minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih dan produktif. Meningkatnya jumlah populasi dan gaya hidup menyebabkan semakin melebarnya  jumlah permintaan dan jumlah ketersediaan air.
Menurut sistem kedua, pengelolaan daerah aliran sungai harus dikelola melalui pendekatan tata ruang dan wilayah (river basin) (Soenarno. 2001).
Ketaksepadanan pengelolaan hulu dan hilir sungai telah menyebabkan kemunduran kondisi Daerah Aliran Sungai (Iskandar, 2003).
Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh: 
1. Suhu air
2. Tekanan atmosfir 
3. Kandungan garam-garam terlarut 
4. Kualitas pakan
5. Aktivitas biologi perairan 
(Reid & Wood,1976 dalam Koestawa,1989).
Pada prinsipnya, pengolahan air alam menjadi air bersih dilakukan dengan menggunakan beberapa tahap proses, antara lain koagulasi, flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi, netralisasi dan desinfeksi (BSNI, 2000, dan Spellman, 2000).

Bakteri EM untuk Mempercepat Proses Pengomposan Sampah Organik

        Mengolah sampah organik kompos merupakan proses alami yang disebabkan oleh mikroorganisme yang ada didalam sampah . Kompos adalah produk dari pengomposan, yaitu cara untuk mengkonversikan bahan-bahan organik menjadi bahan yang telah dirombak lebih sederhana dengan menggunakan aktifitas mikrobakteria, semacam perombakan yang terjadi pada bahan organik dalam tanah oleh bakteri tanah dengan Effektive Microorganisme (EM) sebagai sumber bakteri yang banyak digunakan di dalam proses pembuatan kompos. Media ini akan membantu pembuatan kompos menjadi lebih singkat, mudah dan berkualitas lebih baik.
Effektive microorganism (EM) merupakan sumber bakteri yang banyak digunakan di dalam proses pembuatan kompos. Media ini akan membantu pembuatan kompos menjadi lebih singkat, mudah dan berkualitas lebih baik. Bakteri EM terdiri dari berbagai campuran dari mikroorganisme yang bermanfaat dan telah ada secara alami yang berguna dalam menambah keberagaman mikrobiologi dalam tanah dan tumbuhan. Biakan EM mengandung spesies-spesies mikroorganisme tertentu termasuk bakteri fotosintesis dan asam laktat, ragi (yeast), golongan ascomicota, dan jamur fermentasi.

Selasa, 28 Juni 2011

Majas-Majas Dalam Bahasa Indonesia

Majas Pertentangan secara umum terbagi menjadi 5 jenis yakni:
1. Hiperbola
Rumus : suatu gaya bahasa yang bersifat melebih-lebihkan (hiper/hyper : lebih; menyangatkan).
Contoh : Ibu itu terkejut setengah mati ketika mendengar anaknya tidak lulus ujian nasional. (maksud terkejut setengah mati adalah terkejut sekali)

2. Ironi
Rumus : gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus.
Contoh :  Pandai sekali kau baru datang ketika rapat mau selesai
(terdapat dua frasa yang mengalami perbedaan makna secara kontras yakni “pandai sekali” dan “baru datang”)  

3. Litotes
Rumus : gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu yang baik menjadi bersifat negative (merendahkan diri sendiri).
Contoh : Kalau ke Malang sempatkanlah untuk mampir ke gubuk saya. (maksud gubuk adalah rumah, walaupun rumahnya besar dan mewah)

4. Paradoks
Rumus : gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada.
contoh : Aku masih merasa kesepian dalam suasana pesta ulang tahun yang meriah ini.
 (pernyataan di atas maknanya hamper sama dengan ironi, namun dalam penyampaiannya sangat berbeda karena tujuan dari paradoks bukan sebagai sindiran namun premis umum)

5. Antitesis
gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan dalam satu frasa (lawan kata).
contoh : (tua muda ; kaya miskin)
Tua, muda, kaya, miskin, semua bersatu padu dalam pesta demokrasi kali ini.
(maksud : frasa-frasa yang berlawanan kata digunakan secara langsung secara berurutan)

6. Oksimoron
Rumus : gaya bahasa yang berupa pernyataan yang di dalamnya mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam frase atau dalam kalimat yang sama.
Contoh: Olahraga mendaki gunung memang menarik walupun sangat membahayakan.

7. Paronomosia
Rumus : gaya bahasa yang berupa pernyataan yang berisi penjajaran kata-kata yang sama bunyinya, tetapi berlainan maknanya.
Contoh: Bisa ular itu bisa masuk ke sel-sel darah. (maksud : frasa 1 menyatakan racun sedangkan frasa 2 menyatakan kesanggupan)

8. Zeugma
Rumus : gaya bahasa yang menggunakan dua konstruksi rapatan dengan cara menghubungkan sebuah kata dengan dua atau lebih kata lain.
Dalam zeugma kata yang dipakai untuk membawahkan kedua kata berikutnya sebenarnya hanya cocok untuk salah satu dari padanya.
Contoh: Kami sudah mendengar berita itu dari radio dan surat kabar.
(maksud : mendengar berita secara logika hanya dapat dilakukan melalui radio, namun untuk menegaskan makna dan menghindari pleonastis maka kata mendengar juga berlaku untuk surat kabar)

Review Film Merah Putih

Yadi Sugandi (Director)
www.indonesiamatters.com

As you would expect from a country which, despite its constant troubles and endless disappointments, maintains a healthy national pride, (and in contrast to American and a lot of other Western countries where one's own armed forces are often cast as fools, villains or worse) the film is unashamedly patriotic, and the Dutch depicted as almost Luciferian in their wickedness. (My resident Indonesian consultant was only moved to comment once, "jahat benar", during one of the first Netherlands atrocities. I don't doubt they were no angels, but history suggests that every side in every war contained a fair sprinkling of sinners, and saints)
Apart from the satanic Hollanders, the least likeable character is the posh twerp Marius, (Darius Sinathrya) who looks down on just about everyone and gets straight on the case of the feisty Christian Tomas, (Donny Alamsyah), while to provide some sentiment of pancasila we have the Hindu Dayan (Rifnu Wikana) and a serious honourable Muslim named Amir (Lukman Sardi) as well as an all-purpose nationalist, Soerono (Zumi Zola).

Pidato Pariwisata

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang,
Yang terhormat para Pelaku Usaha Jasa Pariwisata,
Yang terhormat anggota-anggota LSM/Ormas Wisata Kota Malang,
serta hadirin yang berbahagia

 Pada kesempatan yang baik dan semoga senantiasa penuh berkah ini, saya mengajak kepada hadirin untuk sekali lagi menghaturkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kita masih diberi kekuatan dan kesempatan untuk melanjutkan karya kita sebagai insan yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada hadirin yang telah meluangkan waktu pada kesempatan kali ini. Pada kesempatan ini saya akan memaparkan sekilas mengenai “Promosi Pariwisata Melalui Tri Bina Cita” yang ada di Kota Malang.

Hadirin yang berbahagia,
Tri Bina Cita adalah perwujudan Malang sebagai kota pendidikan, pariwisata dan industri. Cita-cita ini telah dibuktikan dengan beragam prestasi dan karya yang luar biasa baik di tingkat lokal maupun nasional. Dalam ranah industri, Malang merupakan salah satu dari 10 deretan kota besar yang pendapatan perkapitanya stabil di Indonesia. Dibidang pendidikan, Malang menunjukkan prestasi dengan masuknya Universitas Brawijaya dalam jajaran 10 perguruan tinggi terbaik se-Indonesia.  Hal tersebut merupakan sedikit bukti nyata bahwa dunia industri dan pendidikan di Kota Malang layak diperhitungkan keberadaannya pada tingkat nasional bahkan internasional.
Malang sebagai kota pariwisata tentu bukanlah sesuatu yang mengejutkan, sebab sejak zaman kolonial Belanda pesona Malang telah mampu menyedot perhatian para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Pemerintah Kota Malang juga berupaya mewujudkan Malang sebagai kota bunga. Maka tak salah kiranya jika Kota Malang dapat disebut sebagai Paris Van Oost  Java.

Angkatan Puisi di Indonesia

1. Angkatan balai pustaka (angkatan 20-an)
Ciri umum:
-         Tema berkisar tentang konflik adat antara kaum tua dengan kaum muda, dan kawin paksa
-         Bahan ceritanya dari minangkabau
-         Bahasa dipakai bahasa melayu
  
2. Angkatan punjangga baru (angkatan 30-an)
Ciri umum:
-         Bahasa yang dipakai bahasa Indonesia
-         Temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa tetapi mencakup masalah yang kompleks seperti: emansipasi wanita, kehidupan, kaum intelek dan sebagainya.
-         Bentuk puisinya puisi bebas, mementingkan keindahan bahasa, dan mulai digemari bentuk baru yang disebut soneta, yaitu puisi dari italia yang terdiri dari 14 baris.
Contoh:
Amir Hamzah :        Nyanyi Sunyi (kumpulan puisi)
Buah Rindu(kumpulan puisi)
Setanggi Timur(kumpulan puisi)
Y.E. Tantengkeng:  Rindu Dendam (kumpulan puisi)

3. Angkatan ‘45
Ciri umum:
-         Puisinya bercorak ekspresionisme
-         Bentuk prosa maupun puisinya lebih bebas        
-         Tema dan seting yang menonjol adalah revolusi
-         Lebih mementingkan isi daripada keindahan bahasa
Contoh:
Chairil Anwar :        -Deru Campur Debu (kumpulan puisi)
-Tiga Menguak Takdir (kumpulan puisi bersama Apin       dan Asrul Sani)
            4. angkatan ‘66
            Ciri umum puisinya:
-         Tema yang menonjol adalah protes sosial dan politik
-         Menggunakan kalimat-kalimat panjang mendekati bentuk prosa
Contoh:
-         W.S. Rendra : Ballada Orang-orang Tercinta (kumpulan puisi)
-         Taufiq Ismail: Tirani (kumpulan puisi)
    Benteng (kumpulan puisi)
Keterangan:
Ekspresionisme : Aliran seni melukiskan perasaan dan pengindraan batin yang timbul dari pengalaman – pengalaman diluar yang diterima tidak saja oleh pancaindra  melainkan juga oleh jiwa seseorang.
Emansipasi : Pembebasan dari perbudakan.

Macam macam Rima :
  1. Rima Sempurna
Rima sempurna ialah rima atau persamaan bunyi yang terdapat pada suku-suku akhir.
Misalnya:
Da-tang                     Ga-gah                      de-ras                        ma-ri
Pe-tang                     me-gah                      ke-ras                        la-ri
  1. Rima tak sempurna
Rima tak sempurna ialah yang terdapat pada sebagian suku-suku akhir saja.
Misalnya :
Da-ku             ha-ti               pu-lang                      le-pas
La-lu               ka-mi             ter-bang        br-bas
  1. Rima mutlak ialah rima yang terdapat pada dua kata atau lebih secara mutlak. Yaitu dua kata tersebut persis berbunyi
Misalnya:
Senyum hatiku senyum
Girang hatiku girang
Di sini gunung di sana gunung
Di sini bingung di sana bingung
  1. Rima terbuka ialah rima yang terdapat pada suku akhir terbuka, rima yang berakhir dengan suku kata terbuka, atau dengan vocal sama.
Misalnya:
Ta-ri               ba-ra              ku-tu              ka-la
Pa-ri               ta-ra               bu-ku             sen-ja
  1. Rima tertutup ialah rima yang terdapat pada suku kata tertutup atau suku mati, karena diakhiri oleh bunyi konsonan.
Misalnya:
Ma-lam                     ge-tar             hi-lang                       be-ras
Ke-lam                       da-tar                        ter-bang        pe-ras

Senin, 21 Februari 2011

KRISIS MESIR : HARAPAN ATAU ANCAMAN BAGI INDONESIA ?

           “Rakyat bergejolak, dunia pun bergejolak”. Itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan sekilas keadaan Mesir saat ini. Sejenak mengulas peristiwa masa lalu, kita tahu bahwa negara yang merdeka pada 23 Juli 1953 ini memiliki kesamaan nasib seperti bangsa kita, Indonesia. Sama-sama dijajah oleh bangsa Eropa, sama-sama memiliki akar budaya yang kuat serta sama-sama memiliki penduduk mayoritas muslim. Yang membedakan hanya usia Mesir lebih muda 8 tahun dari Indonesia. Tak salah jika The Founding Father negeri piramida ini, Gamal Abdul Nasser, mengatakan bahwa “Saya adalah murid Bung Karno”. Sederhana memang ungkapan tersebut, namun mengandung makna yang dalam sekali sebagai suatu traktat yang mengikat hubungan kekerabatan antara Indonesia dengan Mesir.
Hubungan erat yang telah dipupuk semenjak 50 tahun yang lalu menunjukkan bahwa Mesir merupakan mitra terbaik Indonesia dibidang apapun. Dalam hal diplomatis, Mesir termasuk negara-negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia setelah India. Dibidang agama, pengiriman santri-santri terbaik untuk belajar di Universitas Al-Azhar dan Iskandariyah telah lama terjalin bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Dalam ranah ilmu pengetahuan, Mesir juga tak mau ketinggalan. Dibuktikan dengan adanya integrasi ilmu sains barat dan Al-Quran menunjukkan bahwa Mesir bukanlah negara yang konservatif. Tidak salah jika dunia memberi predikat negeri yang berpenduduk 76 juta ini sebagai “Gerbang Penghubung Timur dan Barat”.
Asimilasi 2 hal kontras, yakni budaya timur dan barat, bertahun-tahun menyatu menjadi suatu budaya baru dan kompleks di Mesir. Perkembangan menuju ke arah global juga terus dibangun pada daerah-daerah sentral di negara tersebut. Tidak dapat dipungkiri konflik internal dan ideologi sering terjadi. Bahkan konflik-konflik ini juga telah merambah ke arah krisis multidimensi. Puncaknya terjadi pada akhir Januari 2011, dimana mayoritas masyarakat Mesir turun ke jalan menuntut pemerintah untuk turun. Sampai 18 hari, aksi ini masih diwarnai insiden kekerasan dan akhirnya sang diktator, Husni Mubarak, turun dari jabatannya sebagai presiden Mesir pada 11 Februari 2011 (vivanews.com, 2011).