Indonesia Bicara

Indonesia Bicara

Rabu, 14 Desember 2011

Spirit Baru Menuju 2012




Setelah Lama vakum di dunia blogging,
Akhirnya Mpu kembali juga ke ranah Citizen Jounalist ini

Nantikan progress-progress terbaru Indonesia Bicara di tahun mendatang
Spirit Baru Menuju 2012 dengan mengusung tema :

"1NDONESIA BICARA : Budaya, Citra Bangsa"

Selama Setahun Kedepan, Mpu akan menghadirkan paras citra budaya bangsa ini, sebagai kontribusi Suara Indonesia.

Itulah proker Mpu kedepannya, sekaligus memperingati 3 tahun eksistensi "1ndonesia Bicara"

Salam Indonesia Bicara

ttd.

RB. Bima Krida

Kutipan Pustaka Jurnal Mengenai "Pengolahan Air Minum"

Air merupakan sumber daya alam penting bagi kehidupan manusia. Tidak salah  kalau  ada  yang menyebut  setetes  air  adalah  sumber  kehidupan (Admawirya, 2002). 
Dampak pemanfaatan air di hulu akan menghilangkan peluang di hilir (opportunity value), pencemaran di hulu menimbulkan biaya social di hilir (externality effect), atau sebaliknya pelestarian di hulu akan member manfaat di hilir (Pangesti. 2000). 
Pemerintah  sesuai dengan  pasal 5 Undang-undang No. 7  tahun  2004 tentang Sumberdaya Air bertanggung-jawab untuk menjamin hak setiap warga negara  untuk memperoleh air bagi kebutuhan hidup minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih dan produktif. Meningkatnya jumlah populasi dan gaya hidup menyebabkan semakin melebarnya  jumlah permintaan dan jumlah ketersediaan air.
Menurut sistem kedua, pengelolaan daerah aliran sungai harus dikelola melalui pendekatan tata ruang dan wilayah (river basin) (Soenarno. 2001).
Ketaksepadanan pengelolaan hulu dan hilir sungai telah menyebabkan kemunduran kondisi Daerah Aliran Sungai (Iskandar, 2003).
Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh: 
1. Suhu air
2. Tekanan atmosfir 
3. Kandungan garam-garam terlarut 
4. Kualitas pakan
5. Aktivitas biologi perairan 
(Reid & Wood,1976 dalam Koestawa,1989).
Pada prinsipnya, pengolahan air alam menjadi air bersih dilakukan dengan menggunakan beberapa tahap proses, antara lain koagulasi, flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi, netralisasi dan desinfeksi (BSNI, 2000, dan Spellman, 2000).

Bakteri EM untuk Mempercepat Proses Pengomposan Sampah Organik

        Mengolah sampah organik kompos merupakan proses alami yang disebabkan oleh mikroorganisme yang ada didalam sampah . Kompos adalah produk dari pengomposan, yaitu cara untuk mengkonversikan bahan-bahan organik menjadi bahan yang telah dirombak lebih sederhana dengan menggunakan aktifitas mikrobakteria, semacam perombakan yang terjadi pada bahan organik dalam tanah oleh bakteri tanah dengan Effektive Microorganisme (EM) sebagai sumber bakteri yang banyak digunakan di dalam proses pembuatan kompos. Media ini akan membantu pembuatan kompos menjadi lebih singkat, mudah dan berkualitas lebih baik.
Effektive microorganism (EM) merupakan sumber bakteri yang banyak digunakan di dalam proses pembuatan kompos. Media ini akan membantu pembuatan kompos menjadi lebih singkat, mudah dan berkualitas lebih baik. Bakteri EM terdiri dari berbagai campuran dari mikroorganisme yang bermanfaat dan telah ada secara alami yang berguna dalam menambah keberagaman mikrobiologi dalam tanah dan tumbuhan. Biakan EM mengandung spesies-spesies mikroorganisme tertentu termasuk bakteri fotosintesis dan asam laktat, ragi (yeast), golongan ascomicota, dan jamur fermentasi.