Indonesia Bicara

Indonesia Bicara

Minggu, 29 Januari 2012

Global Earth Hour 2012 | 60+




Tahun ini? EARTH HOUR diadakan pada tanggal 31 Maret 2012.

EARTH HOUR berawal dari kampanye kolaborasi antara WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett untuk kota Sydney, Australia, dengan tujuan mengurangi gas rumah kaca di kota tersebut sebanyak 5% pada tahun 2007. Keberhasilan kampanye ini diharapkan dapat diadopsi oleh masyarakat, komunitas, bisnis, serta pemerintah lain di seluruh dunia sehingga seluruh warga dunia dapat menunjukkan bahwa sebuah aksi individu yang sederhana sekalipun bila dilakukan secara massal akan membuat kehidupan kita di Bumi menjadi lebih baik.  

"INI AKSIKU, MANA AKSIMU?"

Tahun 2012 adalah tonggak pelaksanaan EARTH HOUR di Indonesia yang keempat. Berdasarkan kondisi konsumsi listrik di Indonesia yang masih memperlihatkan pola penggunaan yang boros, maka WWF-Indonesia berkomitmen untuk tetap mengusung kampanye ini hingga 2014 untuk membangun kesadartahuan sehingga publik Indonesia, terutama di kota-kota besar di Jawa - Bali, teredukasi dan terus diingatkan berpartisipasi lalu menindaklanjuti EARTH HOUR dengan perubahan gaya hidup lebih ramah lingkungan dalam jangka panjang.



Strategi EARTH HOUR Indonesia 2012 - 2014: "Setelah 1 Jam, Jadikan Gaya Hidup!" Agar mendapat pemahaman, partisipasi, dan mencapai perubahan gaya hidup yang diharapkan, WWF-Indonesia membuat strategi sebagai berikut :




Kegiatan ini akan difungsikan bersama pemerintah dan komunitas masyarakat di Jakarta dan 4 kota besar lainnya di wilayah Jawa-Bali (Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang) serta seluruh wilayah Bali. Sasaran aksi kali ini meliputi monumen - monument terkena di Jakarta dan gedung pemerintahan di Jakarta dan sekitarnya. Matikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak sedang dipakai pada Sabtu, 31 Maret 2012, pukul 20.30 - 21.30 (waktu setempat).






Kami mengharapkan jutaan orang di seluruh dunia mematikan lampunya selama 1 jam sebagai pernyataan global. Tunjukkan bahwa kamu peduli perubahan iklim. Tindakan kecil dapat membuat perubahan besar.




Target :
  1. Pemerintah
  2. a. Pemerintah propinsi DKI Jakarta & pemerintah daerah di propinsi Jawa - Bali
    b. Sekretariat Kepresidenan, KemenLH, KemenESDM, DNPI, DEN, PLN/Indonesia Power

    Pesan:
    EARTH HOUR DIADAPTASI OLEH PEMERINTAH
    -> Seperti halnya Car Free Day yang disadari kebutuhannya oleh para pembuat kebijakan kota dan publik yang tinggal di kota-kota tersebut.

  3. Sektor Komersial (Bisnis/Perkantoran dan Mal
  4. Pesan:
    MATIKAN LAMPU & AC
    -> Earth Hour adalah pemicu dan bukti perubahan yang mudah dilakukan dan murah
    -> Gerakan awal untuk Green Office dan menurunkan emisi CO2 dalam jangka panjang

  5. Rumah Tangga Kalangan Menengah ke Atas
  6. Pesan:
    MATIKAN LAMPU & ALAT ELEKTRONIK YANG TIDAK SEDANG DIPAKAI
    -> Perubahan gaya hidup - tidak hanya hemat energi saja tetapi juga bergerak ke arah hidup cerdas dengan sumber daya dan pengelolaan sampah.


Harapan Earth Hour, minimal satu rumah tangga mematikan 2 lampu :
  1. Mematikan 1 pembangkit listrik dan menyalakan sekitar 900 desa
  2. Mengurangi 267,3 ton CO2
  3. Daya serap lebih dari 267 pohon (1 pohon mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya)
  4. Persediaan O2 untuk lebih dari 534 orang (1 pohon mampu memberikan O2 bagi 2 orang dalam 20 tahun masa hidupnya)
  5. Apabila (300MWh = 1.080.000MJ) X Rp 200/MJ = menghemat biaya listrik hingga Rp 216.600.000,-
** 10% penduduk Jakarta diasumsikan 700 ribu orang mematikan 2 lampu setiap rumah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Banyak buat yang udah comment, ngasi saran, kritik ato pesan-pesan