Air merupakan sumber daya alam penting bagi kehidupan manusia. Tidak salah kalau ada yang menyebut setetes air adalah sumber kehidupan (Admawirya, 2002).
Dampak pemanfaatan air di hulu akan menghilangkan peluang di hilir (opportunity value), pencemaran di hulu menimbulkan biaya social di hilir (externality effect), atau sebaliknya pelestarian di hulu akan member manfaat di hilir (Pangesti. 2000).
Pemerintah sesuai dengan pasal 5 Undang-undang No. 7 tahun 2004 tentang Sumberdaya Air bertanggung-jawab untuk menjamin hak setiap warga negara untuk memperoleh air bagi kebutuhan hidup minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih dan produktif. Meningkatnya jumlah populasi dan gaya hidup menyebabkan semakin melebarnya jumlah permintaan dan jumlah ketersediaan air.
Menurut sistem kedua, pengelolaan daerah aliran sungai harus dikelola melalui pendekatan tata ruang dan wilayah (river basin) (Soenarno. 2001).
Ketaksepadanan pengelolaan hulu dan hilir sungai telah menyebabkan kemunduran kondisi Daerah Aliran Sungai (Iskandar, 2003).
Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh:
1. Suhu air
2. Tekanan atmosfir
3. Kandungan garam-garam terlarut
4. Kualitas pakan
5. Aktivitas biologi perairan
(Reid & Wood,1976 dalam Koestawa,1989).
Pada prinsipnya, pengolahan air alam menjadi air bersih dilakukan dengan menggunakan beberapa tahap proses, antara lain koagulasi, flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi, netralisasi dan desinfeksi (BSNI, 2000, dan Spellman, 2000).