Ciri umum:
- Tema berkisar tentang konflik adat antara kaum tua dengan kaum muda, dan kawin paksa
- Bahan ceritanya dari minangkabau
- Bahasa dipakai bahasa melayu
2. Angkatan punjangga baru (angkatan 30-an)
Ciri umum:
- Bahasa yang dipakai bahasa Indonesia
- Temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa tetapi mencakup masalah yang kompleks seperti: emansipasi wanita, kehidupan, kaum intelek dan sebagainya.
- Bentuk puisinya puisi bebas, mementingkan keindahan bahasa, dan mulai digemari bentuk baru yang disebut soneta, yaitu puisi dari italia yang terdiri dari 14 baris.
Contoh:
Amir Hamzah : Nyanyi Sunyi (kumpulan puisi)
Buah Rindu(kumpulan puisi)
Setanggi Timur(kumpulan puisi)
Y.E. Tantengkeng: Rindu Dendam (kumpulan puisi)
3. Angkatan ‘45
Ciri umum:
- Puisinya bercorak ekspresionisme
- Bentuk prosa maupun puisinya lebih bebas
- Tema dan seting yang menonjol adalah revolusi
- Lebih mementingkan isi daripada keindahan bahasa
Contoh:
Chairil Anwar : -Deru Campur Debu (kumpulan puisi)
-Tiga Menguak Takdir (kumpulan puisi bersama Apin dan Asrul Sani)
4. angkatan ‘66
Ciri umum puisinya:
- Tema yang menonjol adalah protes sosial dan politik
- Menggunakan kalimat-kalimat panjang mendekati bentuk prosa
Contoh:
- W.S. Rendra : Ballada Orang-orang Tercinta (kumpulan puisi)
- Taufiq Ismail: Tirani (kumpulan puisi)
Benteng (kumpulan puisi)
Keterangan:
Ekspresionisme : Aliran seni melukiskan perasaan dan pengindraan batin yang timbul dari pengalaman – pengalaman diluar yang diterima tidak saja oleh pancaindra melainkan juga oleh jiwa seseorang.
Emansipasi : Pembebasan dari perbudakan.
Macam macam Rima :
- Rima Sempurna
Rima sempurna ialah rima atau persamaan bunyi yang terdapat pada suku-suku akhir.
Misalnya:
Da-tang Ga-gah de-ras ma-ri
Pe-tang me-gah ke-ras la-ri
- Rima tak sempurna
Rima tak sempurna ialah yang terdapat pada sebagian suku-suku akhir saja.
Misalnya :
Da-ku ha-ti pu-lang le-pas
La-lu ka-mi ter-bang br-bas
- Rima mutlak ialah rima yang terdapat pada dua kata atau lebih secara mutlak. Yaitu dua kata tersebut persis berbunyi
Misalnya:
Senyum hatiku senyum
Girang hatiku girang
Di sini gunung di sana gunung
Di sini bingung di sana bingung
- Rima terbuka ialah rima yang terdapat pada suku akhir terbuka, rima yang berakhir dengan suku kata terbuka, atau dengan vocal sama.
Misalnya:
Ta-ri ba-ra ku-tu ka-la
Pa-ri ta-ra bu-ku sen-ja
- Rima tertutup ialah rima yang terdapat pada suku kata tertutup atau suku mati, karena diakhiri oleh bunyi konsonan.
Misalnya:
Ma-lam ge-tar hi-lang be-ras
- Rima alitrasi
Rima alitrasi ialah rima yang terdapat pada bunyi awal kata-kata pada baris yang sama atau baris yang berlainan.
Misalnya:
Lalu lalang tak hentinya
Letih lesu tak menentu
Kelopak seperti ranting ketapang
Kian kemari terantuk tersandung
- Rima asonansi ialah rima yang terdapat pada asonansi vocal tengah kata
Misalnya:
Pu-an la-in pa-ut ga-un
Tu-an ka-in da-un ka-um
- Rima disonansi ialah rima yang terdapat pada huruf-huruf mati atau konsonan pada beberapa kata.
Misalnya:
Lekak lengkang kelap kolang
Lekuk lengkung kelip kaling
- Rima awal
Rima awal ialah rima yang terdapat pada awal baris pada bait puisi
Misalnya:
Bukan beta bijak berperi,
Pandai menggubah madahan syair,
Bukan beta budak negeri,
Musti menurut undangan mair.
- Rima tengah:
Rima tengah ialah rima yang terdapat di tengah bari pada bait puisi
Misalnya:
Dari bintan ke Tanjung Kandis,
Berlayar ditimang angin utara,
Lagi berhadapan mulutnya manis,
Batik belakang lain bicara.
- Rima akhir
Rima akhir ialah rima yang terdapat di akhir baris pada bait puisi
Misalnya:
Dari mana punai melayang
Dari sawah turun ke padi
Dari mana kasih sayang
Dari mata turun ke hati
- Rima tegak
Rima tegak ialah rima yang terdapat pada bait-bait puisi yang dilihat secara menegak atau vertical.
Misalnya:
Setelah didengar raja bestari
Murka baginda tidak terperi
Pedang dihunus baginda sendiri
Permaisuri tua memegangkan diri
- Rima datar
Rima datar ialah rima yang terdapat pada beris puisi yang dilihat secara mendatar atau secara horizontal.
Misalnya:
Tertumbuk biduk terantuk duduk
Kami menanti hari ke hari
Terlukis di awing awan gemawan
- Rima sejajar
Rima sejajar ialah rima yang terbentuk sebuah kata dipakai berulang-ulang pada larik puisi yang mengandung kesejajaran maksud.
Misalnya:
Ke bukit sama mendakit
Ke lurah sama menurun
Terapung sama hanyut
Terendah sama basah
Berat sama dipikul
Ringan sama dijinjing
- Rima berpeluk
Rima berpeluk ialah rima yang tersusun antara akhir larik pertama dengan larik keempat dan larik kedua dengan larik ketiga dalam sebuah bait (ab/ba)
Misalnya:
Bersama sama bunga digubah
Menjadi rangkaian halus pewangi
Dan pulang kita bersuka hati
Di kala surya terbenam merah
- Rima bersilang
Rima bersilang ialah rima yang tersusun sama antara akhir larik pertama dnegan larik ketiga dan larik kedua dengan larik keempat dalam sebuah bait (ab/ab)
Misalnya:
Beri hamba sedekah, O, tuan
Belum makan dari pagi
Tolonglah patik, wahai tuan
Seteguk air, sesuap nasi
- Rima rangkai
Rima rangkai ialah rima yang tersusun sama pada akhir semua larik puisi. Disebut juga rima rata (aa/aa)
Misalnya:
Meski dicari seluruh negeri
Tidaklah sama parasnya putri
Cantik majelis bijak bestari
Menjadi suluh di dalam puri
- Rima kembar
Rima kembar ialah rima yang tersusun sama pada akhir dua larik puisi(aa/bb). Disebut juga rima berpasang.
Misalnya:
Ketika aku mulai membujur
Berbaringku di tempat tidur
Bisikku: Ya Allahul Kudus
Berilah aku mimpi yang bagus
- Rima patah
Rima patah ialah rima yang tersusun tidak menentu pada akhir larik-larik puisi (ab/bc, ac/bc, ab/cd, dan sebagainya
Misalnya
Sekali berasa jua aku rindu (a)
Kutulis surat padanya (b)
Tetapi sebelum kerjaku sudah (c)
Aku telah diajak temanku pergi (d)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Banyak buat yang udah comment, ngasi saran, kritik ato pesan-pesan