Menjadi bagian
masyarakat kota metropolitan merupakan dambaan bagi sebagian masyarakat
Indonesia. Dengan harapan mendapat penghidupan yang layak dari kampung halaman,
merupakan sebuah motivasi positif bagi masyarakat untuk menetapkan hati tinggal
di kota ini. Surabaya merupakan salah satu kota metropolitian di Indonesia yang
saat ini dinobatkan sebagai kota terbesar kedua di Indonesia. Geliat masyarakat
dan pemerintah kota Surabaya yang berkomitmen untuk mewujudkan kota Surabaya
yang layak huni dan nyaman bagi masyarakatnya telah menunjukkan wujud nyata
dengan terealisasinya beragam program peduli lingkungan. Dimulai dengan
penataan taman-taman kota yang mulai menjamur, pengelolaan kampung peduli
lingkungan hidup, hingga edukasi lingkungan bagi anak-anak dan siswa sekolah.
“EVEGS”, program yang
digagas mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya untuk
mengkampanyekan hemat air dan pengolahan air bersih bagi siswa-siswi SDN
Klampis Ngasem I kini telah membuahkan hasil. Terbukti dari kuisioner yang dibagikan
kepada seluruh peserta program EVEGS, didapatkan peningkatan wawasan dan
pemahaman siswa-siswi sekolah dasar tentang kegiatan penghematan air. Program
ini juga mendapat respon positif dari guru dan pembina kegiatan lingkungan
hidup di sekolah tersebut. Menurut Bapak Helmy, Guru SDN Klampis Ngasem I,
program EVEGS cukup membantu siswa-siswi dalam memahami mata pelajaran ilmu
pengetahuan alam. Selain itu, siswa juga diajak untuk berinteraksi langsung
dengan mengenal alat dan bahan instalasi pengolahan air secara sederhana,
disisi lain siswa juga diberikan pemahaman melalui permainan edukatif sehingga
siswa tidak bosan dalam menerima materi program ini.
Ide program EVEGS
berawal dari pemikiran kelima mahasiswa ITS Surabaya tentang krisis air bersih
di Surabaya. Kelima mahasiswa ini tergabung dalam Tim Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat yang diketuai oleh Suci (Teknik Sipil)
dan beranggotakan Titis (Teknik Sipil), Okky (Teknik Industri), Adel (Teknik
Lingkungan), dan Bima (Teknik Lingkungan). Menurut mereka, krisis air bersih
akan menjadi ancaman serius bagi masyarakat kota Surabaya dalam kurun waktu
5-10 tahun ke depan. Hal ini dikarenakan Kali Surabaya yang merupakan bahan
baku air minum untuk kota Surabaya telah mengalami pencemaran.
Kementerian Lingkungan Hidup telah merilis
data bahwa daya tampung
beban pencemaran Kali Surabaya 35 ton limbah organik/hari, namun faktanya Kali
Surabaya dibuangi lebih dari 70 ton limbah organik/hari sehingga Kali Surabaya
mengalami ‘overload’ limbah industri (Lembaga Perlindungan Konsumen
Surabaya, 2013). Sekitar 62% pencemaran Kali Surabaya disebabkan dari limbah domestik rumah
tangga dan selama ini belum ada peraturan yang mengatur
limbah domestik rumah tangga tersebut, selain itu juga tidak ada instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) secara komunal untuk limbah rumah tangga. Dalam kurun waktu 2 tahun ke depan kualitas air Surabaya belum tentu bisa
dimanfaatkan secara maksimal untuk produksi air bersih karena kualitas air kali Surabaya sudah tentu telah menurun (Perum Jasa Tirta Asa II Surabaya, 2012). Melalui pendidikan
lingkungan yang dipandang
sebagai salah satu solusi untuk mengatasi krisis kualitas lingkungan dapat
dijadikan sebagai sarana ampuh untuk mengubah perilaku manusia mengarahkan
perilaku tidak peduli dengan lingkungan menjadi perilaku sebaliknya, positif.
Oleh karena itu, kelima mahasiswa
ITS Surabaya ini mengenalkan pendidikan lingkungan sejak dini dan menyadarkan
para siswa untuk selalu waspada terhadap perubahan kualitas lingkungan
khususnya kualitas air di wilayah Surabaya maka sangat perlu untuk dilakukan
sebuah sosialisai dan pengenalan dengan media Water Treatment Concept berupa “EVEGS (Enviromental Educaton Games) : Permainan Berbasis Pendidikan
Lingkungan dengan Water Treatment Concept
sebagai Media menuju Education for
Sustainable Development (ESD) bagi Siswa di SDN Klampis Ngasem 1 Surabaya.
Diharapkan denga adanya program ini para siswa khususnya siswa SDN Klampis
Ngasem I bisa lebih mengenal tentang pentingnya air bagi masyarakat sekitar
terutama bagi masyarakat Surabaya. Produk yang dihasilkan program ini meliputi
tiga hal antara lain Modul EVEGS, Kader Hemat Air, dan Instalasi Pengolah Air
Sederhana. Modul EVEGS digunakan sebagai pola pembelajaran hemat air dan pengolahan
air secara sederhana yang bisa diterapkan secara mandiri dan berkelanjutan
untuk siswa-siswi SDN Klampis Ngasem 1 Surabaya. Sedangkan adanya instalasi
pengolah air sederhana digunakan sebagai media pembelajaran dan pendukung mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam di SDN Klampis Ngasem 1 Surabaya.